Para pelaku, yang kebanyakan baru lulus pondok, menjalani ritual ini hampir tiap hari. Motivasinya? Katanya biar "doa lebih khusyuk" dan "si dia sadar ada yang mendoakannya". Padahal, yang terjadi malah timeline jadi mirip papan pengumuman tak bertuan.
"DOA RENYAH, TAG GAWAT"
Berdasarkan investigasi Tim Lebay di lapangan digital, ditemukan pola unik. Setiap habis shalat tahajud atau dhuha berjamaah, terjadi lonjakan tagar #DoaCinta dan mention nama spesifik di kolom komentar. "Ini namanya multitasking spiritual," bercanda Ustadz Fikri Fiktif, S.H.I. (Sarjana Humor Islami), narasumber kami yang juga penulis buku Mencintai dalam Diam, Tapi Storynya Ribut. "Diajarkan khusyuk, eh malah khusyuk nge-refresh notif."
Salah satu pelaku, Sinta (22), mantan santriwati yang kini jago filter wajah, mengaku polanya saklek: "Habis baca Q.S. Ar-Rahman ayat ketiga puluh tujuh, langsung buka IG, cari foto dia, tag, terus caption 'Semoga dilancarkan rezeki dan jodohnya, aamiin'. Biar barokah doanya double: dari lisan dan jempol!"
Fakta-fakta yang Bikin Geleng Kepala:
- Rasio Doa vs Tag: 1:15. Artinya, satu kali berdoa diiringi 15 kali tag/mention.
- Narasumber Fiktif Lain: Dr. Zul "Klik" dari Lembaga Medsosologi Syar'i menyebut ini "Pencitraan Spiritual". "Seolah bilang, 'Lihat, aku mendoakanmu! Aku calon suami/istri sholeh/sholehah!' Padahal, mungkin si doi malah mute story-nya," ujira sembari memperbaiki frame kacamata VR-nya.
- Tempat Misterius: Aksi "tag" paling sering terjadi di spot-spot aesthetik pondok bekas almamater, lengkap dengan filter "Innocent Soul" agar terlihat ikhlas.
EFEK SAMPING "JAMA'AH HAJAT GALAU"
Banyak korban (baca: yang ditag) merasa risih. "Awalnya seneng, dikiranya perhatian. Eh, tiap hari story-nya aku di-tag ayat 'Wallahu a'lamu bishawab' sama meme kucing sedih. Kayak diingetin terus, 'Aku nunggu lo move on!'" keluh Rudi (24), yang memblokir 3 "pendoa aktif" dalam sepekan.
MORAL CERITA YANG (MIRISNYA) LUCU
Jadi, buat para pejuang cinta via medsos: Jika memang tulus mendoakan, mungkin cukup diam dan serahkan ke Admin Langit. Sebab, seperti kata Ustadz Fikri Fiktif sambil ngopi: "Kalau cinta beneran diungkapin lewat doa, bukan lewat tag. Kecuali lo mau nge-tag Allah SWT di story — itu baru level!"
Sayangnya, hingga berita ini turun, belum ada fitur "Tag Tuhan" di Instagram. Alhamdulillah? (Penutup tak terduga, satir halus, dan refleksi lucu tentang kesenjangan spiritual-teknologi)
CATATAN REDAKSI:
- Semua nama tokoh dan lembaga fiktif. Kesamaan nama adalah kebetulan... atau mungkin qodar?
- Tidak ada kuota internet yang dirugikan dalam pembuatan berita ini (hanya sedikit mubazir untuk riset meme).
- Santai dulu, Bro/Sis. Cinta mah gakal nyantri juga sendiri jalannya. Yang penting jaga kesucian... timeline.
Posting Komentar