Magelang (Konoha Pos) – Baru tanggal 5 Agustus, alias masih H-12 menuju Hari Kemerdekaan ke-80, sehelai kain bertuliskan “Topi Jerami” plus tengkorak polos—tanpa janggut, tanpa kumis, hanya senyum ikonik—sudah berani menari di udara Monas. Atribut One Piece milik sang Wakil Hokage Gib-gib no Mi—yang dulu dipakai saat kampanye Pemilihan Hokage Konoha 2024—kini dituding sebagai “pemutar balik arus zaman” lebih cepat daripada Rasengan berputar. Netizen ribut: “Kalau begini terus, 17 Agustus nanti bendera resminya jadi Luffy pakai peci koko?”
“Saya cuma iseng coba-coba, eh dianggap nyicil revolusi.”
Itu pengakuan Budi “Sharingan” Santoso (21), mahasiswa Fakultas Ninjutsu dan Cosplay Universitas Konoha. Ia menangkap diri sendiri memakai Kage Bunshin untuk mengibarkan 12 bendera Topi Jerami—satu untuk tiap hari countdown.
“Logikanya: H-12 dihitung pake bendera kecil, H-1 nanti pake yang raksasa kayak Susanoo,” kata Budi sambil memperlihatkan scroll hitung mundur bergambar Chopper pakai peci blangkon.
Pejabat kelabakan, Shinobi kebingungan.
Menteri Koordinator Chakra & Persatuan, Pak Luhu-tanjirō, langsung menggelar jumpa pers di atas laut (pakai water-walking, tentu saja). Ia menekankan larangan keras:
“Tengkorak polos pun tetap tengkorak. Kalau mau countdown, pakai kembang api hologram Kakashi—itu sudah ada izin ESRB.”
Tambahnya, siapa pun yang mengibarkan bendera selain merah-putih akan dikenai Pasal 212 versi Gear Fourth: denda 100.000.000 berry atau menonton filler episode Naruto selama 24 jam nonstop.
Partai politik ikut berkonvoi.
Ketua DPD Partai Shinobi Sejahtera (PSS), Sakura “The Pink Panther” Haruno, memaksa anggotanya memakai bando Konohagakure di atas topi jerami sebagai kompromi.
“Biar tetap nasionalis, tapi tetap bisa fleksing di Comic Frontier,” katanya sambil menunjukkan merchandise baru berupa shuriken berbentuk lambang Topi Jerami.
Namun, Wakil Hokage Gib-gib no Mi—yang notabene pernah tampil kampanye sambil berdiri di atas Gamabunta sambil mengumandangkan “Gomu-Gomu no Rasengan!”—mengaku syok dengan tudingan.
“Saya cuma pake kaus Luffy supaya terlihat relatable sama anak muda. Ternyata konspirator? Padahal saya belum jadi Jinchūriki Kyuubi juga!” cuitnya via Toad-Slack, sebelum cuitan dihapus karena salah ketik: tertulis “Jinchuriki Gyuki” (yang padahal milik Killer B).
Sebagai solusi countdown yang lebih aman, Pemerintah bersama Shonen Jump & Studio Pierrot sepakat membuat bendera hybrid: sila pertama digambar Luffy sedang makan indomie, sila kedua digambar Naruto menyeruput ramen. Bendera ini resmi dikibarkan pada 17 Agustus pukul 08.00—harus tepat waktu karena setelah itu langsung time-skip ala One Piece.
Moral hari ini: jika ingin merayakan kemerdekaan, cukup berdiri tegak saat lagu Indonesia Raya berkumandang. Jangan berdiri di atas Katsuyu sambil teriak “Sage Mode: Gear Fifth!”—kecuali Anda siap bayar denda 100 juta berry atau dijadikan cameo di episode filler selanjutnya.
#JollyRasengan #MerdekaItuTopiJeramiBukanTopengAnbu
Posting Komentar