Cimarga — Setelah viral dan dihujat netizen karena aksi yang lebih heboh dari pertarungan Luffy vs Kaido, sebanyak 630 siswa SMAN 1 Cimarga resmi mendapatkan pendampingan psikologis. Tapi bukan di ruang konseling biasa, melainkan di Pulau Drum, tempat Chopper membuka praktik terapi dengan metode “Ngobrol sambil dilempar salju”.
Kejadian ini bermula dari unggahan netizen yang menyebut para siswa “lebih dramatis dari arc Enies Lobby”, sehingga pemerintah setempat memutuskan untuk mengirim mereka ke dunia One Piece demi pemulihan mental dan sedikit pelatihan haki.
Menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Monkey D. Guntur, keputusan ini diambil setelah rapat darurat bersama Dinas Pendidikan dan kru Topi Jerami. “Kami pikir, siapa lagi yang bisa menangani anak-anak Gen-Z yang emosinya naik-turun kayak kapal Going Merry kalau bukan Chopper dan Nami,” ujarnya sambil mengenakan bandana ala bajak laut.
Pendampingan dilakukan dengan metode unik:
- Terapi Salju oleh Chopper: Siswa diajak curhat sambil dilempar bola salju. “Kalau mereka nangis, itu artinya berhasil. Kalau mereka balas lempar, itu artinya mereka sudah siap menghadapi dunia,” kata Chopper sambil mengunyah kapas terapi.
- Kelas Manajemen Emosi oleh Zoro: Meski sering nyasar, Zoro dipercaya bisa mengajarkan cara tetap tenang meski tersesat dalam komentar netizen. “Kalau kamu nggak tahu arah hidupmu, minimal tahu arah utara,” katanya sambil menatap kompas yang rusak.
- Workshop “Menghadapi Netizen” oleh Usopp: Sesi ini mengajarkan teknik berbohong elegan agar tidak tersinggung. “Kalau ada yang bilang kamu jelek, bilang aja kamu keturunan raksasa dari Elbaf yang belum mekar,” ujar Usopp dengan penuh keyakinan.
Salah satu siswa, Nico Rani (17), mengaku awalnya kaget. “Saya kira pendampingan psikologis itu duduk di sofa, ternyata harus naik kapal dan bertarung melawan beban hidup,” katanya sambil menunjukkan bounty-nya yang baru: Rp 3.000.000 karena berhasil tidak menangis selama seminggu.
Program ini rencananya akan diperluas ke sekolah lain, termasuk SMK Teknik Kapal Laut yang akan dikirim ke Water 7 untuk belajar membangun mental dan kapal. Sementara itu, netizen yang menghujat para siswa juga akan mendapatkan pendampingan khusus dari Brook, dengan terapi tertawa tanpa daging.
Moral pelajaran dari kisah ini?
Kalau kamu dihujat netizen, jangan panik. Siapa tahu, kamu cuma butuh liburan ke Grand Line dan sedikit pelukan dari Chopper.
Posting Komentar