Dalam sebuah peristiwa yang dianggap oleh para ahli sebagai "keajaiban modern di tengah krisis percintaan generasi Z", Andika Pratama (28), seorang desainer grafis lepas yang dikenal karena kebiasaannya menonton drama Korea sambil makan mie instan di kamar mandi, akhirnya menemukan cinta sejati—tepat setelah dipaksa dijodohkan oleh ibunya karena dianggap "terlalu santai buat wisuda pake sendal jepit". Yang membuat publik tercengang: ternyata calon yang dijodohkan, Siti Nurhaliza (bukan penyanyi Malaysia), bukan hanya cocok secara zodiak (Gemini dan Virgo yang katanya biasanya saling benci), tapi juga memiliki hobi yang sama: mengoleksi kaus kaki dengan gambar tokoh kartun yang sudah punah.
Pertemuan yang awalnya direncanakan di warung nasi padang dengan setting drama "eh kamu cantik juga ya dari dekat" berubah menjadi sesi curhat selama lima jam nonstop tentang trauma masa kecil akibat mainan Lego yang hilang satu keping. "Saya kira ini akan jadi kencan buta paling memalukan sejak zaman saya salah kirim chat 'aku kangen' ke grup keluarga," ujar Andika. "Tapi ternyata dia malah nangis waktu denger saya pernah nangis karena es krimnya jatuh ke trotoar. Kami satu jiwa."
Menurut penuturan Ibu Yati (58), ibu dari Andika yang juga pencipta 70% drama keluarga di RT 04, pengaturan jodoh ini murni hasil kepanikan setelah melihat foto wisuda sang anak. "Dia lulus cum laude, tapi pake sendal jepit Swallow! Saya malu sama Bu Lurah! Saya kira dia gak bakal nikah, nanti saya dikira mau punya menantu dari alam goblin," katanya sambil mengipas diri dengan foto keluarga.
Dalam wawancara eksklusif yang dilakukan di bawah pohon rindang dekat taman kota—lokasi yang secara tidak sengaja menjadi tempat pertemuan pertama Andika dan Siti—Siti mengungkapkan bahwa ketertarikannya bukan karena wajah Andika, melainkan karena cara dia menyendok sambal. "Dia ambil sambalnya pakai ujung sendok, pelan-pelan, kayak lagi menimbang dosa. Itu menunjukkan kedalaman jiwa," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. "Dan dia ngerti kalau SpongeBob itu metafora dari kapitalisme modern. Langsung jreng!"
Tim peneliti dari Institut Cinta dan Sendal Jepit Nusantara (ICJSN) bahkan sudah memasukkan kasus ini sebagai studi kasus baru: "Ini fenomena langka. Dari 1000 pasangan yang dijodohkan, 999 akhirnya kabur ke Papua buat jadi petani kentang. Tapi ini? Mereka malah bikin podcast bareng: Dijodohin Tapi Jodoh Banget," kata Dr. Hadi Santoso, M.Psi. (Master of Passion and Sambal).
Dalam episode perdana podcast tersebut, mereka membahas topik serius seperti: "Apakah nasi bungkus lebih romantis daripada restoran fine dining?" dan "Kenapa orang pacaran suka pegangan tangan padahal keringatnya bikin sticker shock di layar HP?"
Kini, Andika dan Siti telah resmi menjadi pasangan resmi yang sering diundang ke acara talkshow malam hari dengan tema "Cinta di Era Sendal Jepit dan WiFi Lemot". Mereka bahkan berencana menikah dengan konsep semi-outdoor indoor, yaitu di dalam aula yang sengaja dibocorin atapnya biar bisa lihat hujan.
"Kalau dibilang pelajaran hidup," kata Andika sambil membetulkan kaus kakinya yang bergambar Garfield sedang meditasi, "mungkin artinya: jangan remehin jodoh yang diatur ibu. Bisa jadi dia satu-satunya orang yang ngerti kenapa kamu nangis waktu dengar lagu iklan susu zaman SD."
Sementara itu, Ibu Yati sudah mulai menjodohkan tetangganya yang suka nyanyi sambil nyapu. "Siapa tau dapat plot twist juga. Atau minimal dapat duet dangdut."
Posting Komentar