Magelang — Dalam sidak mendadak yang digelar di tengah malam (katanya biar dramatis), pemerintah menemukan "ancaman ideologis" berbentuk bendera tengkorak mirip smiley emoji di sebuah kampus. Bendera bergambar tengkorak dengan topi jerami itu—yang jelas-jelas adalah lambang Bajak Laut Topi Jerami dari serial anime One Piece—langsung memicu pawai panik para pejabat.
Menurut keterangan resmi, bendera tersebut dituding memiliki "potensi radikalisasi nikmatnya daging" dan "mendorong warga untuk mencari harta karun ilegal di lautan NKRI."
Kasus ini langsung menyeret sejumlah narasumber yang bahkan tidak diminta pendapatnya. Salah satunya adalah Prof. Dr. Kelinci Pake Kacamata, pakar geopolitik dari Universitas Bawah Laut Jakarta (UBJ), yang dengan nada gugup menjelaskan:
“Ini jelas propaganda kapitalisme kapal! Lihat saja, Luffy ingin bebas, tidak mau bayar pajak kapal! Bagaimana kalau nanti masyarakat meniru? Mereka akan mogok bayar PBB kapal selam!”
Tidak mau kalah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membentuk tim khusus bernama Satgas TNI AL (Tim Nasional Investigasi Ancaman Luffy). Tim ini dikabarkan dibekali dengan pistol air berisi kuah bakso untuk menetralkan "bahaya topi jerami."
Sementara itu, anggota DPR yang enggan disebutkan namanya—tapi suaranya kedengaran persis seperti Bu RT yang suka nyinyir—mengusulkan agar semua topi jerami dilarang, termasuk topi petani.
“Kan jerami bisa disalahgunakan jadi lambang resistensi! Daripada kita repot, mending petani pake helm proyek aja,” ujarnya sambil menyesap kopi pakai sedotan bambu biar terlihat eco-warrior.
Kampus tempat bendera itu dikibarkan langsung disegel, bukan karena terbukti bersalah, tapi karena petugas kebingungan cara melipat bendera ukuran 3x5 meter. Akhirnya, mereka menutup seluruh gedung dengan plastik wrap agar "virus Luffy" tidak menyebar.
Setelah heboh dua hari, ternyata bendera itu bukan milik mahasiswa, melainkan milik bapak-bapak kos yang kebetulan fans One Piece. Ia mengaku mengibarkan bendera tersebut untuk "menakut-nakuti tikus agar tidak mencuri mie instan."
Ketika ditanya reaksinya soal pemerintah yang panik, bapak itu cuma tertawa:
“Walah, Pak Luffy mah cuma pengen cari daging gratis. Kalau pemerintah mau ikut, ya bantu cari daging yang murah! Jangan bikin drama, bikin lapar.”
Sidak pun bubar, Satgas TNI AL dibubarkan, dan para pejabat pulang dengan tangan hampa—kecuali satu orang yang pulang dengan topi jerami hasil rampasan. Katanya buat cuci helm proyek.
Posting Komentar