Guru Jadi 'Tukang Cicip Nasional', Demi Menyelamatkan Anak Bangsa dari Makanan Misterius

Setelah insiden keracunan massal yang membuat satu sekolah mendadak berubah jadi ajang lomba lari ke toilet, Dinas Pendidikan setempat mengambil langkah revolusioner: mewajibkan guru mencicipi makanan bergizi gratis sebelum dibagikan ke murid. Tujuannya? Bukan untuk memanjakan lidah guru, tapi sebagai tameng hidup melawan kemungkinan "nasi goreng rasa petasan".

Kebijakan ini mulai diterapkan di SDN 99 Harapan Palsu, di mana setiap pagi, guru-guru antre mencicipi lauk pauk dengan ekspresi antara pasrah dan penuh harapan. “Saya sudah siap lahir batin. Kalau saya tumbang, setidaknya murid-murid selamat,” ujar Bu Rini, guru Matematika yang kini juga merangkap sebagai ‘Quality Control Rasa’.

Menurut Kepala Sekolah SDN 99 Harapan Palsu, Pak Dodo S. Santuy, kebijakan ini lahir dari pengalaman pahit. “Kemarin itu, anak-anak makan telur balado, tapi baladonya kayak disponsori oleh cabai dari neraka. 17 anak langsung ikut lomba lari estafet ke UKS,” katanya sambil mengoleskan balsem di pelipis.

Demi memastikan keamanan, guru-guru kini dibekali alat cicip profesional: sendok plastik, air mineral, dan doa panjang. “Saya biasanya baca mantra dulu sebelum nyicip,” ujar Pak Ujang, guru IPS yang kini punya julukan ‘Lidah Baja’. “Kalau rasanya kayak dendam masa lalu, saya langsung stop distribusi.”

Tak hanya itu, Dinas Pendidikan juga menunjuk seorang ‘Ahli Rasa’ fiktif bernama Prof. Dr. Lidahmu Tajam, M.Pedas, yang katanya bisa mendeteksi bahan pengawet hanya dari aroma. “Saya pernah cium aroma sosis, langsung tahu itu sosis tahun 2018,” klaimnya dengan penuh percaya diri.

Meski kebijakan ini menuai pro dan kontra (terutama dari guru yang punya maag), banyak yang menganggap ini langkah heroik. Bahkan, ada wacana untuk mengangkat guru pencicip sebagai pahlawan nasional dengan gelar “Penjaga Perut Bangsa”.

Moral dari kisah ini? Jangan remehkan kekuatan sebutir bakso. Di tangan yang salah, ia bisa jadi senjata pemusnah massal. Dan di tangan guru, ia jadi ujian hidup yang harus dicicipi dengan senyum dan sedikit air mata.

Posting Komentar