Jakarta — Empat anggota DPR resmi dicopot setelah aksi joget mereka di Sidang Tahunan MPR viral dan memicu protes rakyat. Kejadian ini membuat publik bertanya-tanya: apakah DPR kini singkatan dari “Dewan Penari Republik”? Pencopotan dilakukan oleh partai masing-masing, bukan karena kurang kerjaan, tapi karena terlalu banyak gaya.
Siapa yang dicopot? Kapan? Di mana? Kenapa bisa joget di sidang? Bagaimana nasib mereka sekarang? Semua pertanyaan itu akan dijawab, meski tidak menjamin jawaban akan masuk akal.
Menurut sumber fiktif kami, Prof. Dr. Didi Dada, pakar etika berjoget di ruang formal, aksi Uya Kuya dan Eko Patrio dalam sidang MPR adalah “puncak evolusi dari TikTok ke TikTak.” “Saya kira mereka sedang uji coba fitur baru: Sidang Interaktif Berbasis Irama,” ujar Didi sambil memainkan angklung digital.
Sementara itu, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dicopot karena dianggap terlalu jujur dalam menunjukkan gaya hidup mewah. “Saya cuma bilang rumah DPR harus nyaman, masa rakyat marah? Kan saya juga rakyat... versi platinum,” keluh Nafa sambil memamerkan koleksi diffuser aroma lavender seharga satu motor bebek.
Partai NasDem dan PAN langsung mengambil tindakan tegas. Ketua PAN, Pak Amanat, menyatakan, “Kami tidak bisa membiarkan anggota kami berjoget di sidang. Kalau mau joget, silakan daftar ke ‘Indonesia Mencari Wakil Rakyat yang Bisa Diam’.”
Demonstrasi rakyat pun pecah, bukan karena jogetnya jelek, tapi karena jogetnya dilakukan di tengah isu kenaikan gaji DPR. “Kami bukan marah karena mereka joget,” ujar Bu Sumi, demonstran veteran. “Kami marah karena mereka joget sambil pakai jas Rp 30 juta. Kalau pakai sarung, mungkin kami maafkan.”
Setelah dicopot, keempat mantan anggota DPR dikabarkan akan membentuk boyband baru bernama “The Legislators” dengan single debut berjudul “Gaji Naik, Rakyat Nangis.” Mereka juga sedang mempertimbangkan untuk tampil di acara pencarian bakat, karena ternyata lebih cocok di panggung daripada di parlemen.
Moral dari kisah ini? Jika ingin berjoget, pastikan bukan di sidang tahunan. Dan jika ingin jadi wakil rakyat, ingatlah: rakyat itu bukan penonton konser, mereka bisa lempar sandal kalau kecewa.
Kalau kamu suka berita ini, jangan lupa joget pelan-pelan... di rumah saja.
Posting Komentar