KONOHA CITY — Suasana kemerdekaan di Konoha City hari ini terasa lebih meriah dari biasanya. Setelah bertahun-tahun merenung, para petinggi Konoha akhirnya mendeklarasikan "Kemerdekaan Sejati" yang diusung dengan sebuah konsep revolusioner: merdeka dari segala utang, baik domestik maupun luar negeri. Deklarasi ini disambut antusias oleh seluruh rakyat, terutama mereka yang sudah muak dengan tagihan pinjaman online yang tak pernah ada habisnya. Sayangnya, kegembiraan ini harus terhenti karena sebuah fakta mengejutkan dari seorang pejabat yang keceplosan.
Jubir pemerintahan, Mr. P, yang dikenal sebagai juru bicara yang paling jujur (karena sering keceplosan), menyatakan bahwa perayaan ini adalah sebuah terobosan. "Kita sudah merdeka dari penjajahan, tapi belum merdeka dari jerat utang! Setelah dihitung-hitung, lebih baik kita merdeka dari utang saja, karena itu yang paling berat. Rasanya lebih merdeka dari tagihan kartu kredit daripada merdeka dari penjajah!" ungkapnya sambil bersemangat. Pesta rakyat pun digelar dengan meriah. Berbagai hiburan seperti parade "kapal bajak laut" di danau buatan dan festival kuliner dengan menu utama "Sate Uang Receh" digelar, sebagai simbol perlawanan terhadap utang.
Menurut Mr. P, utang terbesar negara Konoha selama ini berasal dari pinjaman untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan Konoha dengan pulau Wano. "Konoha sudah merdeka sejak dulu, tapi utangnya masih belum lunas. Nah, kali ini utangnya sudah lunas semua," ujar Mr. P, sembari melambaikan tangan ke arah hadirin.
Namun, di tengah-tengah euforia, seorang wartawan iseng bertanya, "Bagaimana dengan utang ke Luffy?"
Seketika, suasana hening. Wajah Mr. P berubah pucat. "Ah, yang itu..." ia berbisik. "Utang ke Luffy itu... bukan utang. Itu... 'donasi' dari teman. Ya, 'donasi'!" Ia berusaha meyakinkan diri sendiri.
Tentu saja, jawaban itu tidak memuaskan. Seorang reporter senior yang dikenal paling vokal, Sabo, langsung mendekati Mr. P. "Utang itu jumlahnya tidak sedikit! Utang itu untuk biaya sewa Bajak Laut Topi Jerami saat mengalahkan Kaido! Totalnya 1 Miliar Belly! Jangan-jangan belum lunas?"
Wajah Mr. P semakin pucat. Ia melihat ke kiri dan ke kanan, lalu mendekat ke arah Sabo dan berkata dengan suara pelan, "Psst... sebenarnya, utang ke Luffy itu belum lunas. Sisanya tinggal sekitar 999.999.999 Belly. Ya, tinggal sedikit."
Sabo menghela napas. "Ya ampun, itu namanya belum lunas, Mr. P!"
"Itu namanya... progres!" Mr. P membela diri. "Lagi pula, bayarnya dicicil pakai uang koin 1 Belly. Kata Luffy, dia tidak butuh koin itu, tapi dia tetap terima. Aneh memang," ujar Mr. P sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Wartawan lain yang mendengar percakapan itu langsung berebut merekam. Namun, Mr. P buru-buru menutupi mikrofon dan berteriak, "Ini berita tidak valid! Ini berita hoaks! Jangan disebarkan!"
Deklarasi kemerdekaan utang yang digagas oleh Konoha akhirnya menjadi bahan tertawaan dunia. Di tengah perayaan yang meriah, ternyata ada satu "utang" yang terlupakan. Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini adalah: deklarasi merdeka itu tidak bisa hanya dari mulut saja. Karena sesungguhnya, kebebasan sejati baru akan tercapai jika semua tagihan sudah lunas.
Sebagai penutup, seorang pengamat ekonomi dari Wano, Kozuki Oden, berkomentar, "Jalan menuju kemerdekaan yang sejati itu memang panjang. Namun, lebih panjang lagi jika masih harus membayar utang ke teman yang tidak ada habisnya. Lebih baik bayar hutang saja, agar bisa hidup dengan tenang."
Posting Komentar