Dari Fakta ke Fiktif: Situs Berita Nasional Kini Jadi Portal Meme dan Link Film Bajakan, Wartawan Nangis di Pojokan

Jakarta — Sebuah situs berita nasional yang dulunya dikenal sebagai “benteng terakhir jurnalistik bermartabat” kini berubah fungsi menjadi taman bermain digital. Alih-alih menyajikan berita terkini, situs tersebut kini lebih sibuk membagikan meme Naruto menangis, link WhatsApp grup bajakan, dan tautan streaming film yang bahkan belum tayang di bioskop.

Perubahan ini terjadi sejak redaksi mengganti sistem editorialnya dari “kode etik jurnalistik” menjadi “kode promo streaming ilegal.” Wartawan senior yang dulu menulis investigasi kini sibuk membuat stiker WA bertuliskan “Breaking News: Sasuke Putus Sama Sakura.”

Menurut sumber internal yang tidak ingin disebutkan namanya (karena sedang menyamar jadi Itachi), perubahan ini dimulai saat server situs mengalami gangguan dan secara tidak sengaja terhubung ke grup Telegram “Nonton Gratis Tanpa Dosa.” Sejak saat itu, algoritma situs lebih tertarik pada konten viral daripada konten faktual.

Kepala redaksi, Pak Jiraiya Sulaiman, menjelaskan dalam konferensi pers yang digelar di warung ramen:

“Kami hanya mengikuti tren. Kalau pembaca lebih suka nonton film bajakan daripada baca berita APBN, ya kami kasih apa yang mereka mau. Lagipula, Naruto juga pernah melanggar aturan desa, kan?”

Salah satu artikel terpopuler minggu ini berjudul “Kenapa Tsunade Cocok Jadi Menteri Kesehatan: Bukti dari 12 Episode Naruto Shippuden.” Artikel tersebut dilengkapi dengan grafik chakra dan diagram pertumbuhan viewers saat jam kerja.

Sementara itu, rubrik “Internasional” kini diisi oleh ulasan film Korea, lengkap dengan link streaming dan subtitle hasil terjemahan Google Translate yang kadang menyebut “oppa” sebagai “abang tukang bakso.”

Wartawan magang, Hinata Marlina, mengaku stres karena tugas liputan kini berubah menjadi “mencari link film bajakan yang tidak buffering.” Ia berkata sambil memegang laptop penuh pop-up iklan:

“Dulu saya liput demo buruh, sekarang saya liput review film bajakan. Saya bahkan dapat penghargaan ‘Reporter Tercepat Menemukan Link Avengers Versi Camrip.’ Bangga tapi sedih.”

Tak hanya itu, grup WhatsApp pembaca situs kini menjadi ajang jual beli akun Netflix palsu dan stiker Naruto galau. Salah satu anggota, Uchiha Bambang, mengeluh:

“Saya cuma mau tahu jadwal pemilu, eh malah dikasih link nonton Tokyo Drift versi dubbing Jawa.”

Dewan Pers yang awalnya hendak memberi teguran kini justru mempertimbangkan untuk membuat rubrik baru: “Berita Tapi Lucu.” Dalam pernyataan resminya, ketua Dewan Pers mengenakan jubah Akatsuki dan berkata:

“Kalau jurnalisme tak bisa mengalahkan meme, mungkin sudah saatnya kita semua belajar dari Naruto: tetap semangat meski isi berita makin absurd.”

Moral dari kisah ini?
Di era digital, berita bukan lagi soal fakta, tapi soal siapa yang punya link streaming tercepat dan meme paling lucu. Wartawan, bersiaplah—karena headline masa depan mungkin berbunyi: “Breaking News: Boruto Jadi Host Podcast Politik.”

Posting Komentar