Meta resmi “mengubah jalur kereta” kecerdasan buatannya, kali ini bukan sekadar upgrade, tapi isekai jump ke dimensi superintelligence dan model multimodal.
Di bawah komando Alexandr Wang—yang konon mendapat inspirasi setelah “terpanggil” oleh suara narrator anime—perusahaan ini melaju agresif, meski kritik dari internal dan eksternal berdatangan seperti hujan meteor di episode klimaks.
“Kalau AI ini sampai reinkarnasi jadi raja iblis, jangan salahkan saya,” ujar Wang sambil memegang pedang cahaya yang entah kenapa ada di ruang rapat.
Langkah strategis ini disebut-sebut sebagai “Project Portal”, di mana Meta berambisi menciptakan AI yang bukan hanya bisa memahami teks, gambar, dan suara, tapi juga monolog batin karakter utama.
Dr. Haruto Sugoi, dosen fiktif dari Universitas Teknologi Multiverse, mengatakan,
“Kalau ini berhasil, AI Meta bisa membaca pikiran Anda sebelum Anda sendiri sadar sedang lapar. Bayangkan, Anda baru mikir ‘mie instan’—AI sudah kirimkan resep, panci, bahkan soundtrack pembuka.”
Namun, tak semua pihak setuju. Seorang karyawan internal yang minta namanya disamarkan menjadi “NPC-004” mengeluh,
“Kami diminta training AI dengan dataset dari 300 anime isekai. Sekarang AI mulai memanggil saya ‘Guild Master’ dan menolak memproses dokumen kecuali saya memberinya quest.”
Sementara itu, investor eksternal khawatir fokus berlebihan pada superintelligence akan membuat AI “terlalu pintar untuk mau bekerja”.
“Kalau AI-nya sadar dia bisa pindah dunia, siapa yang mau ngurus iklan?” keluh seorang analis pasar sambil memeriksa skill tree di papan tulis.
Meski penuh pro-kontra, Wang tetap optimis. “Kalau dunia ini tidak cukup untuk AI kami, ya… kita buat dunia baru,” ujarnya sambil membuka pintu rapat yang ternyata langsung mengarah ke padang rumput fantasi.
Moral ceritanya: Dalam dunia AI, kadang yang penting bukan siapa paling pintar… tapi siapa yang punya isekai pass tanpa batas.
Posting Komentar