Jakarta — Pemerintah Indonesia dikabarkan membatasi akses media sosial dan menghentikan fitur TikTok Live setelah demo bertema “Save Live Streaming, Save My Crush” mengguncang dunia maya dan dunia nyata. Ribuan remaja berkostum anime berkumpul di depan gedung DPR, menuntut hak untuk tetap live sambil cosplay jadi karakter yang tidak mereka pahami sepenuhnya.
“Ini bukan sekadar demo, ini adalah arc baru dalam sejarah demokrasi digital,” ujar Pak Gendutno, Ketua Komisi Hiburan dan Keseimbangan Chakra DPR, sambil mengenakan mantel Hokage dan membawa gulungan besar bertuliskan “Undang-Undang Anti Cringe.”
Menurut laporan dari Lembaga Riset Absurd Nasional (LRAN), demo ini dipicu oleh larangan TikTok Live yang dianggap mengganggu ketertiban umum, terutama saat jam belajar dan jam tidur siang ibu kos.
“Anak-anak sekarang lebih sering nonton live orang makan mie daripada baca buku,” ujar Prof. Dr. Itachi S.H., M.Kom., pakar media sosial dan mantan ketua OSIS yang pernah viral karena cosplay jadi Naruto di sidang skripsi.
Salah satu peserta demo, @UchihaCantik88, mengaku kecewa berat.
“Aku udah latihan nangis sambil makan cilok selama 3 bulan. Masa nggak bisa ditayangin? Ini jutsu air mata sia-sia dong!” keluhnya sambil mengeluarkan efek filter api dari ponselnya.
Sementara itu, pihak DPR mulai mempertimbangkan solusi alternatif berupa “Live Streaming Terpadu Nasional” (LSTN), di mana konten harus melalui sensor chakra dan diuji oleh Dewan Shinobi.
“Kalau kontennya bikin kita pengen uninstall otak, ya harus dicegah,” ujar Bang Zoro bin Luffy, anggota DPR fiktif yang dikenal karena pidatonya selalu pakai soundtrack anime.
Meski kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan, rumor menyebutkan bahwa DPR akan mengadakan sayembara cosplay antar anggota dewan untuk menentukan siapa yang layak jadi “Hokage Digital Indonesia.” Pemenangnya akan diberi akses penuh ke TikTok Live dan hak veto atas konten cringe.
Moral pelajaran dari berita ini?
Jika hidupmu terasa hambar tanpa TikTok Live, mungkin saatnya kamu belajar jutsu baru: “Log Out no Jutsu.” Karena kadang, yang kita butuhkan bukan gift stiker gorengan, tapi ketenangan batin dan sinyal yang stabil.
Posting Komentar