JAKARTA, KOMPAS HUMOR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya membongkar dugaan korupsi katering haji 2025 yang merugikan negara hingga Rp306 miliar. Skandal ini terungkap setelah penyidik KPK menemukan fakta mencengangkan bahwa menu makanan jemaah haji Indonesia ternyata menggunakan bahan-bakan "premium" yang bahkan ninja sekalipun akan iri melihatnya. Kasus ini sudah menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat, terutama di kalangan penggemar anime yang langsung menyebutnya sebagai "jutsu korupsi tingkat S-rank."
Ketua KPK, Firli Bahuri, dengan wajah serius namun nada sarkastis menjelaskan, "Kami menemukan indikasi bahwa daging sapi yang digunakan dalam katering haji berasal dari sapi yang ternyata pernah menjalani pelatihan di desa Konoha. Harganya bahkan lebih mahal dari emas batangan, padahal menurut penelusuran kami, sapi-sapi tersebut hanya sapi biasa yang diberi cap 'Hokage' untuk menaikkan harganya."
Dalam penggeledahan yang dilakukan kemarin, tim KPK menemukan fakta-fakta yang semakin tidak masuk akal. Menu yang seharusnya sederhana ternyata dicatat dengan harga yang "lebih gede dari chakra Kurama." Seorang saksi fiktif yang mengaku sebagai kepala koki, Uchiha Madara Catering, mengaku bahwa dia diperintahkan untuk menggunakan resep rahasia yang turun temurun dari klan Uchiha.
"Masak dagingnya harus pakai sharingan, biar empuk sempurna," ujar Madara sambil mengedipkan mata kirinya yang ternyata hanya lensa kontak. "Kalau tidak, dagingnya akan alot seperti tekad Sasuke untuk balas dendam."
Penyelidikan KPK juga menemukan bahwa dalam laporan pengeluaran, tercantum biaya "pelatihan khusus para koki" yang nilainya mencapai Rp50 miliar. Setelah diselidiki, pelatihan tersebut ternyata hanya menonton marathon 700 episode Naruto sampai Shippuden sambil makan mie instan.
"Kami juga menemukan biaya 'perlengkapan ninja' sebesar Rp20 miliar yang ternyata hanya untuk membeli ikat kepala Konoha bagi seluruh staf katering," tambah Firli sambil mengelengkan kepala. "Padahal, ikat kepala tersebut hanya berfungsi sebagai penutup keringat saat memotong bawang."
Salah satu tersangka, Haji Kumis (bukan nama sebenarnya), yang merupakan koordinator katering, mencoba membela diri dengan alasan yang semakin tidak masuk akal. "Kami ingin memberikan yang terbaik untuk jemaah haji. Menu kami menggunakan teknik masak ala Rasengan, sehingga cita rasanya berputar-putar di mulut sampai mencapai puncak kenikmatan level sage mode," ujarnya dengan wajah polos.
Di sisi lain, jemaah haji yang sudah mencoba menu tersebut memberikan testimoni yang kontras. "Saya pikir akan ada daging sapi wagyu, ternyata cuma daging sapi biasa yang dibentuk seperti kepala Naruto," kata Ahmad, salah satu jemaah haji dengan kecewa. "Rasanya juga biasa saja, malah ada yang bilang lebih enak nasi padang di depan masjid."
Kasus ini semakin rumit ketika KPK menemukan transfer dana ke rekening dengan nama "Akatsuki Catering Foundation" yang diduga sebagai rekening penampungan uang hasil korupsi. "Kami sedang menyelidiki apakah ada keterkaitan dengan organisasi kriminal internasional atau hanya sekadar nama rekening yang keren," jelas Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, sambil menunjukkan bukti transfer yang bertuliskan "untuk misi mencapture semua bijuu (daging sapi)."
Di penghujung berita, mungkin ada pelajaran yang bisa diambil dari kasus ini. Seperti kata Kakashi Hatake dalam salah satu episode Naruto, "Dalam dunia ninja, teknik yang paling berbahaya bukanlah jutsu api atau petir, melainkan jutsu mengelola keuangan yang baik." Atau mungkin lebih tepatnya, seperti yang dikatakan oleh seorang warganet, "Kalau mau korupsi, jangan pakai tema anime, biar kami yang masih suka nonton Naruto bisa tenang-tenang saja."
Posting Komentar