Satu Orang Bebal Dinasehati, Satu Negara Ikut Pusing: Fenomena “Efek Domino Kebodohan” Resmi Diakui Warga

Sebuah kejadian unik terjadi di sebuah negara tropis penuh harapan ketika seorang warga—yang namanya dirahasiakan demi menjaga harga diri keluarganya—menolak dinasehati dalam sebuah urusan sepele. Akibatnya, seluruh negara mendadak ikut merasakan dampaknya, mulai dari antrean panjang tidak jelas hingga rapat dadakan yang seharusnya tidak perlu ada.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa siang, saat cuaca cerah dan sinyal internet sedang lumayan stabil. Fenomena tersebut langsung membuat para pejabat bingung setengah sadar—pasalnya, bagaimana mungkin satu orang bebal bisa memicu kebingungan nasional? “Kok bisa?” menjadi pertanyaan 5W+1H yang paling sering muncul hari itu.

Menurut laporan saksi mata, kejadian bermula ketika seorang pria bernama Bambang (nama samaran, tapi mirip aslinya) diberi nasihat sederhana oleh tetangganya: “Bang, kalo bikin keputusan jangan pakai emosi. Pakai otak.” Namun Bambang justru menjawab dengan penuh percaya diri, “Otak saya lagi libur nasional!”

Akibat penolakan nasihat itu, berbagai situasi di tingkat negara tiba-tiba ikut terganggu. Pakar perilaku absurd, Prof. Mursid bin Mustahil, menjelaskan bahwa fenomena ini dinamakan Domino Effect of Persistent Stupidity (DEPS).

“Jika satu orang bebal cukup keras kepala, gelombangnya bisa menular sampai ke rapat kabinet,” ujar Prof. Mursid sambil memperbaiki kacamata yang minusnya sudah menyerah.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Hal-Hal yang Tidak Perlu Dikhawatirkan, Bu Ratna Runtun, menyatakan bahwa pemerintah sedang menyusun SOP baru.

“Ke depan, jika ada satu individu yang menolak dinasehati, kami sarankan seluruh kementerian standby. Kita tidak mau lagi ada efek samping seperti sistem antrean nasional yang tiba-tiba ngadat,” ujarnya sambil tertawa letih.

Beberapa pejabat lain mengaku terkejut. “Ternyata penyebab rapat darurat kemarin bukan karena isu besar, tapi karena si Bambang ngotot merasa benar,” jelas seorang anggota DPR fiktif, Pak Jarwo, yang terlihat membawa map kosong hanya demi tampil sibuk.

Masyarakat sendiri mengambil kejadian ini dengan penuh humor. Para netizen sempat membuat tagar #SatuBebalUntukSemua, yang viral selama 7 menit sebelum dikalahkan konten kucing menguap.

Hingga berita ini diturunkan, Bambang masih bersikeras bahwa dirinya tidak salah. Ketika diwawancarai, ia hanya berkata,

“Saya bukan bebal. Saya konsisten.”

Para ahli menyimpulkan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pejabat dan masyarakat: jika satu orang bebal bisa bikin satu negara pusing, bayangkan kalau bebalnya dua.

Moral lucu hari ini: Dengarkan nasihat sebelum negara ikut kena imbas. Hemat energi, hemat drama.

Posting Komentar